Langsung ke konten utama

Syekh abdul qodir al jailani

  Syekh abdul qodir al jailani merebut keranjang ruh dari tangan malaikat maut sehingga semua ruh yang di cabut berhamburan dan kembali ke jasadnya masing masing (Ribuan mayyit hidup lagi), Sehingga malaikat maut menyesal sekali atas kejadian itu. Berikut kisahnya di dalam kitab hilyatul jalalah hal 15-16 واعلم ان تلاميذ القطب الرباني والغوث الصمداني سيدنا الشيخ عبد القادر الجيلاني رضي الله عنه يقول ومن كراماته انه توفي احد خدام الغوث الاعظم وجاءت زوجته الى الغوث فتضرعت والتجأت اليه وطلبت حياة زوجها فتوجه الغوث الى المراقبة فرأى في عالم الباطن ان ملك الموت عليه السلام يصعد الى السماء ومعه الارواح المقبوضة في ذلك اليوم فقال يا ملك الموت قف واعطني روح خادمي فلان وسماه باسمه فقال ملك الموت اني اقبص الارواح بأمر الهي وأؤديها الى باب عظمته كيف يمكنني ان اعطيك روح الذي قبضته بأمر ربي فكرر الغوث اعطاء روح خادمه اليه فامتنع من اعطائه وفي يده ظرف معنوي كهيئة الزنبيل فيه الارواح المقبوضة في ذلك اليوم فبقوة المحبوبية جر الزنبيل واخذه من يده فتفرقت الارواح ورجعت ال. ابدانها فناجى ملك الموت علي...

Catatan Ulama' Tanah Jawi, Ahlussunnah waljama'ah, menolak fahaman wahabi.


Mungkin gambar teks
Fokus berdasarkan karangan kitab Ulama' jawi serta catatan sejarah kemasukan fahaman wahabiyyah di Nusantara.
[ Sinopsis pendahuluan ]
Aliran wahabi atau dalam bahasa Arabnya Al-Wahabiyyah adalah suatu aliran pemikiran yang dibawa oleh ulama' Najd terkenal, Muhammad bin Abd Al-Wahab (1206H). Aliran yang dikatanya membawa misi tajdid dan pembaharuan dalam pemikiran Islam ini telah mendapat reaksi yang pelbagai dari kalangan para ulama' Melayu, sama ada dari sudut pro dan kontra. Namun disebabkan pendekatan yang dibawa oleh aliran baru ini tidak sesuai untuk diaplikasikan di Tanah Melayu bahkan ia dilihat bercanggah dengan amalan majoriti umat Islam, maka muncul sebilangan ulama' yang telah mengambil sikap menentang keras kemasukan aliran ini dalam masyarakat Islam di Tanah Melayu.
Hal ini telah diabadikan menerusi beberapa karya ilmiah dalam tulisan jawi, misalnya kitab Pelita Penuntut yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Syafie bin Abdullah bin Muhammad bin Rangkul, Langgih, Patani, iaitu sebuah karya terjemahan terkenal kitab Ta'lim al-Muta'allim Tariq al- Ta'allum, karangan Asy-Syaikh Burhan Ad-Din Al-Zarnuji. Penterjemah kitab ini telah memasukkan beberapa ulasan penolakan terhadap aliran Wahabi yang dikenali sebagai aliran ' Kaum Muda ' dalam karya tersebut.
Beliau menolak ajaran yang dibawa oleh aliran ini yang dikatakan telah menolak secara total ulama' Tasawwuf dan memandang ilmu Tasawwuf sebagai Ilmu yang terkeluar dari lingkungan ajaran Islam, menolak ijma' Ulama', tradisi bermazhab, serta menolak beberapa amalan keagamaan yang telah sekian lama diamalkan oleh masyarakat Melayu, misalnya bacaan talqin mayat, bacaan lafaz Usalli sebelum solat, bertawasul, bacaan Surah Yasin malam Jumaat, mengadakan sambutan maulid dan lain - lain lagi. Karya ini juga telah melebelkan ajaran kaum ini sebagai sesat dan menyeleweng dari ajaran Islam.
والله أعلم بالصواب

Semua tanggap

Komentar

Postingan populer dari blog ini

40 HADITS TENTANG MENGAPA ILMU NASAB ITU ADALAH DARI JALUR AYAHNYA, BUKAN JALUR IBUNYA, KECUALI JALUR NASAB FATHIMAH AZ-ZAHRA KE RASULULLAH (SEBAGAI KHUSUSIYYAH)

  Disusun, dikumpulkan dan ditakhrij oleh : Al-Imam An-Naqib Al-Mufassir Al-Muhaddits Al-Hafizh Al-Habib Prof.Dr.KH.R. Shohibul Faroji Al-Azhmatkhan.SAg.MA.PhD. HADITS KE-1 وروى أحمد (2/ 171) من حديث ابن عمرو مرفوعاً: " من ادّعى إلى غير أبيه فلن يَرح رائحة الجنة، وريحها يوجد من مسيرة سبعين عاماً ". وصححه الألباني في السلسلة الصحيحة 2307. Diriwayatkan oleh Ahmad (2/171) dari Hadits Ibnu Amru secara Marfu', berkata : "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa yang mengaku-ngaku memiliki hubungan nasab kepada selain ayahnya, maka surga menjadi haram baginya, padahal bau surga dapat dicium sepanjang jarak perjalanan 70 tahun." (HR. Ahmad) Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani Dalam As-Silsilah Ash-Shahihah 2307. HADITS KE-2 من كتاب مجمع الزاوئد ومنبع الفوائد لنور الدين علي بن أبي بكر الهيثمي صفحة ٩٨ جزء ١ كتاب الإيمان باب فيمن ادعى غير نسبه أو تولى غير مواليه 352 وعن عبد الله بن عمرو قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم : " من...

Seputar Hukum Kholwah Dan Ikhtilath (Campur) Antara Laki Dan Perempuan Dalam Satu Tempat

  Abdurrahman Bin Farid Al Mutohhar 1. Kholwah dengan Ikhtilath adalah dua hal yang berbeda, sehingga hukumnya berbeda 2. Kholwah antara laki-laki dengan perempuan : • Definisi : Definisi kholwah adalah berkumpulnya antara laki-laki dengan perempuan dalam satu tempat yang tidak diamankan akan kecurigaan kearah zina menurut kebiasaannya Berbeda halnya, Jika dipastikan tidak akan terjadi hal demikikan secara kebiasaannya, seperti berada di tempat ramai, maka tidak disebut kholwah • Hukum Kholwat : Qoidahnya adalah siapa orang yang haram dilihat maka haram berkholwat dengannya Dan siapa orang yang boleh untuk dilihat maka diperbolehkan untuk berkholwat dengannya Contoh yang haram : Seorang Lelaki diharamkan berkholwat kepada perempuan yang bukan mahramnya, karena seorang lelaki tidak diperbolehkan memandang dan melihat yang bukan mahramnya (jika tanpa hajat), begitu juga sebaliknya Contoh yang boleh : Saudara laki diperbolehkan berkholwat dengan saudara (adik/kakak) perempuannya, kar...

INGIN MENGHAFAL AL QUR'AN TAPI TAKUT LUPA YANG BERAKIBAT TERJERAT DALAM DOSA

Al-Quran merupakan kalam ilahi dan menjadi mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW, barang siapa membacanya bahkan menghafalnya walau tidak memahami makna akan mendapat balasan yang berarti dari Allah, disinilah antara lain perbedaan Al-Qur'an dengan kalam yang lain. Kita selaku umat Nabi Muhammad menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup sehingga sangat di tuntut membaca, menghafal dan beramal dengan isi kandungannya. Apabila seseorang berpotensi menghafal Al-Qur'an tapi dia khawatir setelah menghafal akan lupa yang dilarang dalam agama. Di sini orang tersebut dihadapkan dengan dua hal yang bertolak belakang: pertama bila menghafal Al-Qur'an akan dapat pahala dan bila lupa terhadap hafalan Al-Qur'an maka akan terjerat ke dalam dosa. Bagaimanakah sikap yang barus diambil oleh orang tersebut? Apakah melanjutkan untuk menghafal atau tidak? Sebelumnya harus dipahami bahwa kasus ini tidak masuk dalam kategori درء المفاسد مقدم على جلب المصالح artinya menolak mafsadah/kemudhar...